Buku tamu
Cerita misteri
Download
Tip dan trik
Tips dan trik pc
Tips dan trik pc
Lagu cerbonan
Lagu cirebonan
Lagu cirebonan
Barang jadi hak milik
Tanpa iuran bulanan
Chanel dakwah
Chanel musik
Chanel berita dalam dan luar negeri
Chanel movies
Chanel nasional komplit
Jika anda berminat silahkan Chat wa 081911387331
Terror kutukan batu nisan angker
Kisah Misteri - Sejak lulus STM Islam Blitar, Jawa Timur, KSM, 40
tahun, warga Desa Maron,
Kecamatan Srengat, Blitar, pergi
merantau ke Balikpapan,
Kalimantan Timur. Di kota
minyak ini, karena tak mempunyai pengalaman sedikit
pun, daripada menganggur, KSM
rela bekerja sebagai pelayan di
sebuah rumah makan Soto
Madura yang terletak di bilangan
Antasari. Tak lama bekerja di rumah
makan pinggir jalan itu, pria yang
hingga kini belum menikah ini
melamar di perusahaan catering
milik Prancir. Nasib baik rupanya
berpihak pada KSM. Dia diterima bekerja di sana. Kali pertama
bekerja, KSM ditempatkan di
sebuah pertambangan batu bara
di Kota Baru, Pulau Laut,
Kalimantan Selatan. Sayangnya, baru bekerja
beberapa bulan, KSM tidak
dipakai lagi oleh perusahaan
catering yang bernama PT
Prasmanindo Boga Utama ini.
Karena itu, uang hasil jerih payahnya selama di perusahaan
catering, dibelikan sebuah motor
butut dan digunakan untuk
menarik ojeg. Sejak menjalani profesi sebagai
tukang ojeg, KSM memilih tinggal
di luar Balikpapan. Pria ini hijrah
ke Dusun Gunung Lampu,
Kelurahan Amborawang,
Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara. Karena di
tempat barunya ini dia tak
mempunyai sanak saudara, dia
kemudian menumpang di rumah
salah seorang warga setempat
yang berinisial PRT. Karena sama- sama dari Jawa, sejak saat itu,
KSM sangat akrab dengan PRT.
Bahkan sudah dianggap seperti
keluarga sendiri. Tak hanya itu, dari sisi ekonomi
PRT lebih mampu. Untuk makan
sehari-hari KSM tak perlu
membayar kepada PRT yang
mempunyai usaha warung dan
toko kecil-kecilan ini. Dengan begitu, selama menjadi tukang
ojeg yang melayani rute Gunung
Lampu � Argosari yang
merupakan perkampungan kes
tahanan politik, sedikit demi
sedikit KSM bisa menabung. Memang, hasil jerih payahnya
sebagai tukang ojeg, paling-paling
hanya berkurang untuk membeli
rokok. Rupanya, melihat kesuksesan PRT
dalam berdagang, salah seorang
tetangganya, yakni LN, berminat
juga buka warung dan toko. Tak
lama, LN benar-benar membuka
toko plus warung makan. Padahal, antara rumah PRT dan
LN tak jauh jaraknya. Dengan
begitu, di daerah yang
sebenarnya sepi ini, terdapat dua
warung. Hanya dalam hitungan bulan,
usaha LN berkembang pesat
mengungguli tetangga, PRT.
Sementara, usaha PRT kemudian
justru mulai kembang-kempis.
Hal inilah yang tak disukai PRT. Sebagai manusia biasa, timbul
rasa iri, dengki PRT terhadap LN.
Hingga pada suatu malam, saat
duduk berdua dengan KSM, dia
mengutarakan isi hatinya kepada
sahabatnya ini. Selain curhat masalah toko dan warungnya
yang kian sepi, karena di
dekatnya usaha ada pesaing, PRT
juga menyampaikan ide gila. Intinya, PRT meminta bantuan
KSM agar mencarikan dukun yang
bisa menghambat usaha LN.
Bahkan kalau bisa mencari dukun
yang bisa mematikan usaha
tetangganya itu. Karena merasa berhutang budi
kepada PRT, KSM kemudian
menyanggupi permintaan
rekannya. Esok harinya, setelah
pembicaraan empat mata dengan
PRT, KSM langsung menuju ke
Tenggarong, Kutai. Di kota ini,
sebenarnya KSM juga buta di
mana harus mencari dukun yang mau dimintai tolong seperti
permintaan rekannya. Namun, atas saran atau petunjuk
tukang ojeg sahabatnya, akhirnya
KSM mendapat petunjuk di mana
rumah dukun yang dimaksud.
Setelah beretmu dengan dukun
yang dimaksud, KSM langsung mengutarakan niatnya. Hanya
dengan beberapa lembar uang
pecahan sepuluh ribu, dukun itu
menyanggupi permintaan
pasiennya. Setelah diberi syarat
plus mantera oleh dukun yang didatanginya, KSM langsung
pulang. Sesampainya di rumah, benda
pemberian dukun berupa batu
kecil itu langsung diserahkan
kepada PRT. Atas saran dukun
seperti yang disampaikan kepada
KSM, malam harinya benda itu langsung ditanam oleh PRT di
kolong rumah LN. Sekedar diketahui, rata-rata
rumah warga dimana PRT tinggal,
memang merupakan rumah
panggung. Hal inilah yang
membuat dengan mudahnya PRT
menanam benda yang dimaksud di area rumah LN. Satu hari, dua hari, hingga satu
minggu berselang, tak ada tanda-
tanda kebangkrutan LN. Hal ini
semakin membuat PRT
penasaran. Bahkan, toko serta
warung LN, kian banyak dikunjungi orang. Karena merasa dukun dari
Tenggarong tidak mempan, PRT
kemudian meminta bantuan
kepada KSM untuk mencarikan
dukun yang lebih sakti. Lagi-lagi,
karena merasa berutang budi, KSM menyanggupi permintaan
PRT. Esoknya, KS langsung mencari
dukun di wilayah Gunung
Tembak, Balikpapan. Setelah
bertanya kesana-kemari,
akhirnya orang dukun dimaksud
ketemu. Tanpa basa-basi, KSM langsung mengutarakan niatnya.
Bahkan, karena trauma dengan
dukun sebelumnya, KSM meminta
kepada dukun kedua yang
didatanginya ini agar membuat
sarana yang jos alis cespleng. Rupanya, keingina KSM atas
permintaan sahabatnya itu, tak
bertepuk sebelah tangan.
Pasalnya, dukun yang didatangi
ini sanggup membuat piranti agar
usaha LN benar-benar bangkrut. Bahkan, sang dukun juga
menjanjikan dalam waktu yang
dekat, tak hanya usahanya yang
bangkrut, tapi LN juga akan
segera hengkang dari rumahnya. Merasa mendapat jaminan dari
sang dukun, setelah tiba di rumah
PRT, dengan bangga KSM
menyerahkan piranti dari sang
dukun kepada sahabatnya. Sama
seperti dukun sebelumnya, sang dukun juga memerintahkan agar
piranti itu ditanam di bawah
kolong rumah PRT. Malam harinya, piranti yang
dibungkus kain putih itu oleh PRT
langsung ditanam di kolong
rumah pesaingnya dengan cara
mengendap-endap. Pikirnya,
setelah menanam benda itu, dalam waktu dekat, LN pasti akan
mengalami kebangkrutan dan
seterusnya akan pulang
kampung. Rupanya, dugaan PRT meleset.
Terbukti, setelah ditunggu hingga
satu bulan lamanya, usaha LN
masih tetap seperti biasa. Tetap
saja banyak pembeli. Bahkan,
kian pesat. Karena usaha keduanya gagal,
PRT kemudian meminta lagi
bantuan kepada KSM. Bahkan,
permintaan PRT kepada
sahabatnya ini saat itu, justru
lebih ngeri lagi. Ya, PRT meminta kalau perlu dicarikan dukun
santet agar LN mati. Namun, atas
permintaan yang berlebihan ini,
KSM tak dapat menyanggupinya.
Tapi, dirinya berjanji mencarikan
dukun sakti dari Jawa. Dan lagi-lagi demi sahabat, pada
suatu waktu, KSM menghubungi
keluarganya di Jawa. Intinya,
KSM meminta bantuan
keluarganya agar dicarikan
dukun yang bisa mematikan usaha seseorang. Selang satu
minggu kemudian, salah seorang
keluarganya menghubungi KSM
dan mengatakan jika dukun yang
dimaksud telah didapatkan. Syaratnya, harus menjalani
lelaku sendiri. Setelah diberitahu
syaratnya harus puasa satu hari
serta mencuri batu nisan di
kuburan lalu ditanam di halaman
rumah orang yang dituju, malam harinya, ketika isteri PRT sudah
tidur, KSM langsung
memberitahukan syarat itu
kepada sahabatnya. Rupanya, PRT tidak sanggup untuk
berpuasa walau satu hari pun.
Karena itu, dengan penuh harap,
PRT meminta kepada KSM untu
melakukan itu. Dan lagi-lagi,
karena merasa berutang budi, akhirnya KSM menyanggupi
permintaan sahabatnya. Walau sebenarnya, permintaan
PRT kepada KSM untuk yang
ketiga kalinya dirasa cukup berat
bagi dirinya, dan yang dirasa
cukup berat bagi KSM, bukanlah
masalah puasa, tapi masalah mencuri batu nisan. Lebih-lebih
sebagaimana syarat yang harus
dilakukan, ketika mencuri batu
nisan, tidak boleh mencabut
dengan menggunakan tangan. Tapi harus dicabut dengan kaki.
Baru setelah batu nisan tercabut
dengan kaki, boleh diambil
dengan tangan. Walau begitu,
tetap saja permintaan sahabatnya
itu dilaksanakannya. Setelah menjalani puasa selama
satu hari, malam harinya dengan
diantar oleh PRT, KSM menuju ke
sebuah pemakaman umum Dusun
Argosari yang merupakan
pemakaman umum eks tahanan politik dan keluarganya yang
masih masuk dalam wilayah
kelurahan Amborawang. Pemakaman umum ini sengaja
dipilih karena letaknya jauh dari
pemukiman warga eks tapol.
Sekitar pukul 01.00 wita, KSM dan
PRT mengendari sepeda motor
menuju ke pemakaman umum. Begitu tiba di pemakaman yang
dimaksud, KSM langsung memilih
makam yang tampak masih baru.
Pasalnya, di batu nisan tersebut,
tak tercantum nama orang yang
meninggal. Setelah terlebih dahulu membaca
mantera seperti yang disarankan
oleh sang dukun, dengan tubuh
sedikit gemetar, kakinya
langsung ditempelkan pada batu
nisan. Karena pemakaman itu tanahnya berpasir, hanya sekali
hentakan, batu nisan yang
ditanam tidak terlalu dalam itu
langsung roboh. Dengan sedikit
tergesa-gesa, KSM langsung
membungkus batu itu dengan karung yang telah dibawanya. Seterusnya, kedua orang ini
langsung tancap gas menuju
rumah. Dan agar tidak ada yang
curiga, sekitar 100 meter
sebelum tiba di rumah, PRT
sengaja mematikan sepeda motornya. Kemudian kendaraan
roda dua ini dituntun perlahan. Malam itu juga, sekitar pukul
03.00, PRT dengan ditemani oleh
KSM, mengendap-endap di bawah
kolong rumah LN. Setelah aman,
keduanya langsung menanam
batu nisan curiannya dibawah kolong rumah LN. Esok harinya,
seperti tak pernah terjadi apa-ap,
KSM kembali menarik ojeg. Rupanya, saran yang didapat KSM
dari dukun asal Jawa dengan
perantara keluarganya ini, cukup
manjur. Ini terbukti, hanya
berselang tak lebih satu minggu,
usaha LN, baik itu toko maupun warungnya, langsung sepi. Para pembeli hampir semuanya
beralih ke warung PRT. Atas hasil
ini, PRT kian memanjakan KSM.
Tak hanya makan yang diberikan
PRT, bahkan tak jarang, KSM juga
diberi rokok. Pokoknya, setelah usaha LN mulai
mengalami kemunduran, saya
benar-benar dimanjakan oleh
PRT. Mulai makan, rokok
semuanya gratis. Bahkan ketika
motor saya rusak dan ngojeg pakai motor dia, PRT tidak mau
menerima uangnya. Padahal tidak
demikian biasanya. Karena
biasanya, kalau saya pakai
motornya, uangnya dibagi dua,
kenang KSM saat ditemui Misteri dalam keadaan sakit, beberapa
waktu lalu. Hingga pada suatu ketika, KSM
harus pulang kampung ke Jawa.
Sejak saat itu, hubungan
keduanya secara langsung
terputus. Namun, sesekali waktu,
KSM menyempatkan diri untuk berkirim surat kepada PRT. Tapi,
setelah satu tahun di Jawa. KSM
tak pernah lagi berkirim surat
kepada sahabatnya itu. Dengan begitu, sejak KSM tak
berkirim surat, hubungan
keduanya langsung putus total.
Sejak dirinya tak pernah lagi
berkirim surat kepada PRT, hal-
hal aneh mulai terjadi pada diri KSM. Pada suatu hari, telapak
kakinya ada sebuah bintik
kemerah-merahan. Karena
merasa gatal, kemudian binti
merah itu digaruk hingga pecah. Saat itu, dirinya tidak
memperhatikan luka kecil bekas
garukannya. Apalagi, rasanya
tidak sakit. Namun semakin lama,
luka kecil itu membesar. Tapi
walau begitu tetap saja KSM tak merasakan sakit sedikit pun.
Karena merasa penasaran
dengan penyakit anehnya itu,
kemudian KSM mendatangi
seorang dokter. Namun dokter
mengira, jika itu luka infeksi biasa. Karena itu, kemudian
dokter memberikan resep
antibiotic. Tapi, setelah obat yang dibeli dari
apotik habis, lukanya tak juga
kunjung sembuh. Begitu juga saat
dirinya kembali diberi resep oleh
dokter dengan antibiotik dengan
dosis tinggi. Tetap saja tak menunjukkan adanya tanda-tanda
kesembuhan. Menurut KSM, sudah tak terhitung
dirinya pergi ke dokter. Tapi,
hasilnya tetap nihil. Karena itu,
saat berkunjung ke rumah
saudaranya di Madiun, beberapa
waktu yang lalu, atas saran dari keluarganya, kemudian KSM
diantar ke laboraturium klinik.
Saat sebelum diperiksa oleh
petugas medis, saat itu para
petugas medis mengira jika KSM
terkena penyakit diabetes atau yang lebih dikenal dengan
sebutan kencing manis. Namun, setelah hasil tes
ditunjukkan kepada dokter,
kadar gulanya normal.
Dengan begitu, penyakit yang
diderita oleh KSM bukan kencing
manis. Selain itu, hasil test juga tidak menunjukkan adanya tanda-
tanda infeksi. Hal inilah yang
membuat KSM bingung. Baru setelah merenungkan
tentang penyakitnya yang sudah
berlangsung lama dan tdak
kunjung sembuh itu, KSM teringat
akan perbuatannya ketika masih
di Kalimantan. Dirinya langsung berpikir, jika penyakit anehnya
itu ada sangkut pautnya dengan
perbuatan yang telah dia lakukan
demi sahabatnya. Karena itu, KSM langsung mencari
seorang dukun untuk mencari
jalan keluarnya. Hingga pada
akhirnya, atas saran dari
keluarganya, KSM mendatangi
seorang dukun di wilayah Tulungagung, Jawa Timur. Dan
dugaannya ternyata benar. Dari keterangan dukun yang
didatanginya, KSM mendapatkan
penjelasan, jika penyakit yang
dideritanya, memang berawal
dari perbuatannya sendiri ketika
masih tinggal di Kalimantan. Beruntung, sang dukun yang
didatangi sanggup mengobati
penyakit aneh yang dideritanya. Kini, berangsur-angsur luka aneh
pada kakinya mulai membaik.
Namun, walau begitu tetap saja
ada rasa khawatir pada diri KSM
jika sewaktu-waktu luka itu
kembali kambuh. Apalagi seperti yang disaksikan sendiri oleh
Misteri, luka pada telapak kaki
KSM belum sembuh seratus
persen. Kalau pun saya punya uang, saya
akan ke Kalimantan dan minta
maaf kepada arwah pemilik batu
nisan yang telah saya curi
sekaligus mengganti batu
nisannya secara diam-diam. Ya mudah-mudahan saja luka di kaki
saya sembuh total selamanya,
tandas KSM dengan penuh
penyesalan.
Created at 13/01/15
kembali ke pos
komen kamu
UNDER MAINTENANCE
Negara :
Ip : 18.118.122.46
Mingu ini : 90 Orang
Bulan ini : 168 Orang
Total : 414232 Orang
Jumlah komentar : 13 Orang